Kolaborasi Ciamik Anies-Sandi di Hadapan Pemilih Muda Jakarta

Kegiatan yang berlangsung sejak siang sampai sore ini tidak hanya digunakan oleh Anies-Sandi untuk menyampaikan visi misinya. Kesempatan tersebut pula tidak disia-siakan oleh para pemilih muda untuk menyampaikan aspirasinya kepada pasangan bernomor urut 3 tersebut.

Jakarta - Program Rabu Bersama yang dilakukan pasangan cagub-cawagub Anies-Sandi dihadiri oleh hampir 300 orang pemilih muda di wilayah Jakarta Barat, Rabu (14/12/2016). Bertempat di APL Tower lantai 19, jalan Letjend S. Parman, Jakarta Barat. Kegiatan yang berlangsung sejak siang sampai sore ini tidak hanya digunakan oleh pasangan tersebut untuk menyampaikan visi misinya. Kesempatan tersebut pula tidak disia-siakan oleh para pemilih muda untuk menyampaikan aspirasinya kepada pasangan bernomor urut 3 tersebut.

Anies Baswedan memulai sosialisasinya dengan bercerita mengenai anak muda. Anak muda, menurut Anies, tidak dihitung dari usianya namun dari pandangannya. "Jika yang dibicarakan adalah masa depan, maka sesungguhnya orang tersebut masih muda. Sebaliknya jika yang dibicarakan seputar masa lalu, maka ia sebenarnya tua. You are the owner of Jakarta and the future of Jakarta. Kalian adalah orang yang mengurus arah kota ini dan arah republik kita ini," ungkap Anies.

Mantan ketua komite etik KPK ini menyatakan bahwa Jakarta yang akan dibangunnya akan berfokus pada soft infrastructure, pembangunan yang mengedepankan peningkatan sumber daya manusianya melalui pendidikan. Bagi Anies, hal ini sering tidak terpikirkan karena tidak bisa terlihat dalam periode masa jabatan seorang gubernur. "17 gubernur memimpin Jakarta. Hampir semuanya berbicara soal hard structure. Nanti, saya membayangkan Jakarta berubah karena pendidikannya diurusi. Anda semua yang akan melihatnya. Karena ini jangka panjang. Inilah soft infrastructure," jelas Anies mantap.

Selain membicarakan pendidikan, Anies pun menekankan bahwa pembangunan Jakarta yang akan dipimpinnya adalah melalui gerakan, bukan dengan program. Orientasi tersebut berimplikasi pada pelibatan seluruh elemen di Jakarta, termasuk ruang kreatif bagi anak muda.

Di tempat yang sama, Cawagub Sandi menambahkan,  program OKOC (One Kecamatan One Center) yang dibawanya akan bisa menuntaskan lapangan kerja dan pengangguran. Setiap kecamatan akan ada pusat pelatihan dan pendidikan yang akan menghasilkan 4.000-5.000 wirausaha baru yang akan bisa merekrut banyak tenaga kerja. "Orang tidak akan ngantri cari kerja, tapi kerja itu akan datang dengan sendirinya. Dengan program OKOC, kita akan berikan pelatihan, berikan pendidikan, berikan pendampingan. Kita hadirkan lapangan kerja untuk warga Jakarta. Saya bermimpi dari sini, kalian akan menjadi entrepreneur yang sukses," kata Sandi yang kemudian disambut tepuk tangan meriah.

Kolaborasi Anies yang berfokus di bidang pendidikan dan pembangunan SDM serta Sandi yang berfokus pada sektor ekonomi dan pemberdayaan teknologi dianggap sebagai kombinasi yang tepat untuk ibukota. Hal ini terlihat dari aspirasi yang disampaikan beberapa anak muda dalam forum tersebut pada sesi tanya jawab.

Reza, misalnya, anak muda ini mengharapkan teknologi dan pendidikan Jakarta yang maju dengan penggunaan dan pendidikan berbasis komputer. Aspirasi lain datang dari Dedes yang menyatakan pengangguran terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara lulusan dan lapangan pekerjaan. Berbeda dari Reza dan Dedes, Ani justru menanyakan harga sembako yang mahal. Ani yang merupakan anak dari pedagang di Pasar Grogol tersebut mengeluhkan ulah tengkulak yang menyebabkan harga sembako di ibukota akhirnya jauh berbeda dari tempat produksinya.

Anies menjawab pertanyaan Reza dan Dedes dengan menyatakan bahwa fokus pendidikan yang dibawanya akan dibandingkan dengan kota-kota di Asia Tenggara. Standarnya akan dinaikkan dengan cara meningkatkan kualitas guru. Selain itu, Anies menambahkan, dunia masa depan adalah milik orang-orang kreatif. "Kreativitas akan menjadi kuncinya dan itu yang akan dibangun nanti. Jakarta dan Indonesia akan menjadi supplier orang kreatif bagi Asia," sambung Anies.

Menjawab kebutuhan tenaga kerja dan lulusan terdidik, mantan Menteri Pendidikan ini menyatakan akan melakukan sistem dwell khususnya bagi SMK yang akan membuat setiap pelajar dapat terlibat di perusahaan selama 3 hari sedangkan 2 hari lainnya di sekolah.

Menanggapi pertanyaan Ani, Sandi menjawab ada dua permasalahan utama yaitu pasokan dan rantai distribusi tidak terbuka serta tidak berkeadilan. Karena itu, ia akan membuat pemerintah Jakarta dapat melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah yang menjadi produsen dari makanan pokok.

Perlu diketahui, proram Rabu Bersama adalah kegiatan Anies Sandi yang dilakukan secara bersama untuk menyampaikan hasil kampanye mereka selama ini dan sekaligus menjaring aspirasi baru. Kegiatan yang sebelumnya telah dilakukan di GOR Cempaka Putih pada 30 November lalu ini direncanakan akan dilakukan secara berkala setiap pekan pada hari rabu. Adapun, kegiatan Rabu Bersama kali ini disemarakkan oleh musik perkusi dan kemudian diakhiri dengan foto bersama antara Anies-Sandi dengan peserta kegiatan.(RID)


Anies-Sandi Media Center 

Penulis : Ridha Intifadha

Foto : Adi Fikri 

Unduh foto-foto resolusi tinggi (Google Drive).