Mengapa Anies Diberhentikan Presiden?

Faktanya selama dua tahun menjabat menteri di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan selalu mendapatkan peringkat tiga besar.

Apakah karena diragukan kemampuannya?

Faktanya selama dua tahun menjabat menteri di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan selalu mendapatkan peringkat tiga besar.

Selama menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies mungkin terlihat tidak memiliki gebrakan inovatif yang besar. Tapi semua masyarakat tentu ingat akan Gerakan Antar Anak di Hari Pertama Sekolah, Penghapusan MOS yang sering berujung pada korban, membuat UN bukan sebagai standar kelulusan, Gerakan Sekolah Aman, dimana masalah kekerasan di sekolah baik oleh siswa maupun guru adalah menjadi masalah pendidikan. Apa yang dilakukan Anies mungkin terlihat kecil, namun sebenarnya hal tersebut menjadi dasar bagi pendidikan karakter yang ingin diterapkan di sekolah-sekolah.

Lewat video ini akan ditunjukkan beberapa hal yang sudah dikerjakan Anies ketika menjadi Mendikbud:


Baca juga #RekamJejakAnies 40 Terobosan dalam 2 Tahun di Kemendikbud.


Capaian Kemdikbud pada tahun 2015-2016 antara lain:

  • Bila dibandingkan dengan tahun 2014, Indeks Pendidikan Indonesia tahun 2015 meningkat dari 60,18 menjadi 61,00. Peningkatan ini turut mendorong pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.
  • Peningkatan akses dan infrastruktur pendidikan
    Perbaikan/peningkatan kualitas 11.633 ruang belajar melalui rehabilitasi sekolah, pendistribusian Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 17,9 juta anak, membangun 726 unit sekolah baru (SD, SMP, SMA/SMK, SLB) pada wilayah-wilayah dengan angka partisipasi pendidikan yang rendah, dan membangun 14.233 ruang kelas baru untuk meningkatkan daya tampung sekolah
  • Pada tahun 2015, telah diberangkatkan sebanyak 798 Guru Garis Depan (GGD) yang ditempatkan di 28 kabupaten yang tersebar di empat provinsi Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat dan Aceh.
  • 695 sekolah mendapat bantuan fasilitas sarana kesenian tradisional. Pada tahun 2014, 134 sekolah mendapat bantuan tersebut.

Tautan terkait:


Apakah karena dianggap sebagai penantang capres pilpres 2019?

Pertanyaan itu juga mencuat setelah sahabat Anies, Ipong Witono, tiba-tiba berucap, "Sampai jumpa di 2019," setelah Anies diumumkan terkena reshuffle kemarin, Rabu (27/7/2016).

Ucapan yang entah serius atau bercanda itu terekam oleh wartawan kemudian menjadi berita dan masif menjadi viral di media sosial.

Anies menegaskan, "Saya tegas sama sekali enggak ada (rencana maju capres). Saya ngomong apa adanya kok dan itu bisa dinilai."

Dia juga membantah jika ada kabar bahwa dirinya telah melaksanakan konsolidasi terkait Pilpres 2019.

"Kalau mau konsolidasi itu syaratnya harus ada yang dikonsolidasikan. Apa yang mau saya konsolidasikan? Wong saya ini di kantor, kerjanya sama eselon," ujar dia.

Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2016/07/28/18003091/ada.anggapan.dicopot.karena.akan.maju.pilpres.2019.ini.jawaban.anies.baswedan.


Reshuffle menteri tidak selalu karena kinerja menteri yang tidak kompeten, lebih banyak reshuffle dilakukan karena pertimbangan politis atau juga karena itu merupakan hak prerogatif presiden, dalam hak ini presiden dapat/tidak perlu menjelaskan alasan pergantian menteri.

Dan untuk menjaga etika, Anies pun tidak pernah bertanya. “Ditugaskan saya siap, dicukupkan juga saya siap.”


Baca juga:

Kompas - Anies Ditanya soal Pemecatannya dari Menteri di Acara Iluni UI