Musyawarah Warga, Relawan Anies-Sandi Himpun Problem Warga di Kelurahan Se-DKI

Musyawarah Warga Relawan Anies-Sandi yang dilaksanakan serentak Rabu (30/11) malam di 267 kelurahan se-Jakarta, berhasil menghimpun berbagai problem yang dihadapi warga.

Jakarta, 1 Desember 2016 – Musyawarah Warga Relawan Anies-Sandi yang dilaksanakan serentak Rabu (30/11) malam di 267 kelurahan se-Jakarta, berhasil menghimpun berbagai problem yang dihadapi warga. Problem dasar tersebut mulai dari akses terhadap fasilitas kesehatan, pendidikan, lingkungan, sanitasi, mahalnya kebutuhan pokok hingga lowongan pekerjaan dan perlindungan terhadap usaha.

Setiap kelurahan memiliki problem berbeda. Fasilitas pendidikan dan kesehatan merupakan dua bidang yang dibicarakan hampir di semua kelurahan. Fasilitas pendidikan misalnya, seperti yang diceritakan warga di Kelurahan Marunda. “Di Marunda SD saja sekarang terbagi jadi tiga shift, pagi, siang, sore karena jumlah kelas tidak dapat menampung jumlah murid, belum lagi SMP dan SMA yang jaraknya jauh, anak-anak harus naik angkutan hingga dua sampai tiga kali,” kata Surahman dari Kelurahan Marunda.

Selain pendidikan, warga Marunda juga telah mengidentifikasi sembilan poin persoalan lain. Beberapa persoalan tersebut antara lain penggusuran, pengangguran, akses warga terhadap modal, limbah pabrik yang mencemari pantai, keterampilan kerja, hingga ruang publik yang masih kurang. “Sebagian warga Marunda adalah nelayan, banyaknya pencemaran lingkungan di sekitar pantai membuat mencari ikan menjadi sulit, nelayan harus melaut lebih ke tengah,” jelas Surahman.

Di Kelurahan Tambora, Jakarta Utara, masalah kebakaran selalu menjadi momok bagi warga. “Di Tambora, kebakaran sering terjadi kayak orang minum obat, dan akibatnya akan buruk karena akses jalan ke rumah warga jadi sulit, jalan gangnya kan sempit,” ujar Marno dari Kelurahan Tambora. 

Kebakaran sering terjadi karena penataan kabel-kabel listrik yang tidak beraturan, sehingga potensi terjadinya hubungan arus pendek (korsleting) sangat tinggi. “Kami berharap kepada pemimpin yang baru nanti dapat melakukan penataan dari rumah ke rumah,” jelas pria yang akrab disapa Ujang ini.

Lain lagi persoalan yang dihadapi warga Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur. Mereka merasa keterampilan kerja warganya kurang, sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi yang ada di wilayah mereka. “Kami mengharapkan pemerintah lebih fokus memberdayakan perempuan dengan memberikan keterampilan kerja. Agar apa yang menjadi program untuk melahirkan wirausahawan baru di Jakarta dapat terwujud,” Jelas Itho Simamora, dari Cakung Barat.

M. Chozin Amirullah, Koorinator Pendopo Relawan mengatakan bahwa hasil Musyawarah Warga Relawan Anies-Sandi di seluruh kelurahan tersebut akan di rumuskan dan diserahkan kepada pemerintahan DKI Jakarta mendatang.

“Persoalan yang disampaikan oleh warga tersebut merupakan persoalan nyata yang dihadapi warga sehari-hari, penyelesaiannya bisa dilakukan oleh warga secara bersama dan diselesaikan oleh pemerintah di atasnya,” tandas Chozin.

#SalamBersama

 


Media Center 

Rumah Relawan PENDOPO Anies-Sandi