Netizen Anies-Sandi Nyatakan Tekad Bersama Perangi Korupsi

JAKARTA – Dalam rangka Hari Anti-Korupsi, netizen Anies-Sandi berkumpul dan menyatakan Tekad Bersama untuk memerangi korupsi di Jakarta. Adapun Tekad Bersama yang dimaksud bukan hanya berisi pesan anti korupsi, tetapi juga anti penggusuran yang tidak manusiawi, dan juga anti terhadap keterbelakangan.

Acara yang bertajuk Netizen Gathering #4, berlangsung di Pendopo Relawan Anies-Sandi, pada Jumat (9/12/16) malam, berlangsung interaktif. Dipandu Rene Suhardono, trainer dan penulis buku Ultimate U, para netizen diajak berdiskusi dan mengupas tuntas perkara korupsi bersama Adnan Pandu Praja, Pimpinan KPK tahun 2011-2015.

“Pada tahun 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah pimpinan Anies Baswedan berhasil menyerap 98% anggaran dan mendapatkan status Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK. Hal ini berbeda jauh dari penyerapan APBD DKI Jakarta di tahun yang sama, yaitu hanya 30% saja,” jelas Adnan.

Setelah pemaparan mengenai pengetahuan dasar korupsi, para netizen diajak untuk memikirkan ide-ide liar yang bisa diterapkan untuk memusnahkan korupsi. Hingga terpilih satu ‘ide gila’ yaitu menanamkan chip di kepala para pemangku kepentingan yang bisa membaca pikiran dan hasrat atau niat untuk melakukan korupsi, Nantinya chip ini akan terbaca oleh sistem, sehingga KPK bisa bekerja mencegah korupsi.

“Ya begitulah. Karena memang hanya Anies dan Sandi yang sampai saat ini berani menyatakan akan memerangi korupsi. Bahkan Anies mau memakai konsep-konsep Anti Korupsi dari KPK. Contohnya, ia membuat mata kuliah Anti Korupsi di Universitas Paramadina,” tandas Adnan.

Relawan Anies-Sandi akan menggalang 3 juta tanda tangan Tekad Bersama Anti Korupsi, anti penggusuran dan anti keterbelakangan. "Ini adalah gerakan warga untuk mengubah wajah Jakarta, jadi bebas korupsi. Sehingga apa yang disampaikan Anies Sandi untuk Jakarta yang maju kotanya, bahagia warganya, dapat tercapai," jelas Usamah dari Relawan Jakarta Maju Bersama.

 

Berikut isi Tekad Bersama:

TEKAD BERSAMA

Kami warga Jakarta, bertekad menghentikan segala tindakan dan keadaan, yang melawan perikemanusiaan dan perikeadilan, yang menjauhkan perikehidupan warga dari cita-cita proklamasi kemerdekaan.

Jakarta kita adalah Jakarta yang diurus secara baik dan benar, mengutamakan kepentingan warga, meningkatkan kesejahteraan, adil dan memajukan peradaban Ibukota.

Kami yakin bahwa perubahan akan terjadi secara nyata, jika seluruh warga ikut serta dalam perjuangan. Untuk itu, kami meneguhkan tekad bersama, menyatakan sikap:

PERTAMA ANTI KORUPSI

Kami menolak segala bentuk korupsi yang merusak institusi, dan menghalangi usaha perbaikan kualitas hidup warga.

KEDUA ANTI PENGGUSURAN

Kami menolak segala bentuk penggusuran dengan kekerasan yang memiskinkan dan merendahkan martabat warga.

KETIGA ANTI KETERBELAKANGAN

Kami menolak keadaan yang membuat warga tidak memperoleh layanan dasar yang baik, pendidikan, dan akses pada kemajuan ilmu dan kebudayaan.

Jakarta, 09 Desember 2016