Nobar Bareng Relawan, Anies : Pemimpin Wajib Jaga Persatuan

Indonesia juga dibentuk bukan untuk melindungi golongan mayoritas maupun minoritas. Namun melindungi seluruh masyarakat Indonesia. "Jangan gunakan istilah mayoritas maupun minoritas. Kita semua sama. Warga negara Indonesia,

JAKARTA - Tepuk tangan mengguruh saat Lerby Eliandry membobol gawang Thailand untuk menyamakan kedudukan skor 2-2. Tak terkecuali, Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies yang saat itu ikut nonton bareng dengan para relawan di Posko Pemenangan Bersama di Pasar Minggu, juga larut dalam euforia.

Meski akhirnya kalah 4-2, pertandingan pertama AFF 2016 itu  membuat seluruh warga Indonesia kembali bersatu dalam ke-bhinneka-annya. Hampir seluruh masyarakat di Jakarta juga menonton timnas bermain dan sejenak lupa akan sejumlah masalah kebangsaan yang sedang melanda.
Semangat persatuan saat menonton timnas itulah yang ingin dijaga Anies. Agar bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Di hadapan para relawan dan pendukungnya, mantan Mendikbud itu menilai bahwa para pendiri bangsa tidak pernah melihat bahwa seseorang itu dari golongan mayoritas atau minoritas. "Memang berbicara golongan. Tapi bukan soal ukuran," ucapnya.

Bagi Anies, ke-bhineka-an adalah sebuah fakta. Meski berbeda suku, agama, ras, dan lainnya, masyarakat Indonesia tidak merayakan mengenai perbedaan. "Tapi merayakan persatuan," ujarnya.
Pria 47 tahun itu menilai, tugas seorang pemimpin adalah menjaga persatuan. Termasuk kata-katanya. "Dalam berkomunikasi, pemimpin itu juga harus menjaga persatuan. Bukan memecah belah," terangnya.
Untuk itu, lanjut Anies, Indonesia memerlukan orang yang bisa menjaga persatuan. Seperti yang ditunjukkan oleh timnas Indonesia. Boaz yang berasal dari Papua, dibantu oleh Evan Dimas yang dari Jawa. "Semangat itu yang perlu didorong," ungkapnya.

Indonesia juga dibentuk bukan untuk melindungi golongan mayoritas maupun minoritas. Namun melindungi seluruh masyarakat Indonesia. "Jangan gunakan istilah mayoritas maupun minoritas. Kita semua sama. Warga negara Indonesia," tegasnya.
Salah satu yang menjaga persatuan juga adalah keadilan. Sehingga seorang pemimpin juga harus adil agar bisa bersatu. "Tunjukkan meritokrasi," ungkapnya.