Pengakuan Kinerja Kemdikbud oleh Pemerintah

Selama Anies menjabat sebagai Mendikbud, dengan 40 terobosannya, prestasi Kemdikbud cukup membanggakan. Pengakuan hasil kerja Anies tidak hanya berasal dari para pendidik, pelajar, orang tua dan staff Kemdikbud tetapi juga dari pemerintah.

Selama Anies menjabat sebagai Mendikbud, dengan 40 terobosannya, prestasi Kemdikbud cukup membanggakan. Pengakuan hasil kerja Anies tidak hanya berasal dari para pendidik, pelajar, orang tua dan staff Kemdikbud tetapi juga dari pemerintah.

Meningkatnya Indeks Pendidikan Indonesia, pengiriman 7.000 Guru Garis Depan ke Sekolah Garis Depan, distribusi KIP kepada 17,9 juta anak dan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK adalah beberapa contoh kesuksesan Kemdikbud yang diakui Pemerintah.

Pengakuan dari pemerintah dapat ditemukan di dalam Laporan Kerja Nyata dan halaman situs Kemdikbud.


Laporan Kerja Nyata: Percepatan Pembangunan Manusia

Capaian Kemdikbud pada 2015-2016 di KerjaNyata.ID* adalah:

  • Bila dibandingkan dengan tahun 2014, Indeks Pendidikan Indonesia tahun 2015 meningkat dari 60,18 menjadi 61,00. Peningkatan ini turut mendorong pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dari 68,80 di 2014 menjadi 69,55 di 2015.
  • Perbaikan/peningkatan kualitas 11.633 ruang belajar melalui rehabilitasi sekolah, pendistribusian Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 17,9 juta anak, membangun 726 unit sekolah baru (SD, SMP, SMA/SMK, SLB) pada wilayah-wilayah dengan angka partisipasi pendidikan yang rendah, dan membangun 14.233 ruang kelas baru untuk meningkatkan daya tampung sekolah
  • Pada tahun 2015, telah diberangkatkan sebanyak 798 Guru Garis Depan (GGD) yang ditempatkan di 28 kabupaten yang tersebar di empat provinsi Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat dan Aceh. Sedangkan pada 2016 mengirim 7.000 GGD untuk 93 Kabupaten di 28 provinsi.
  • Tahun 2015-2016, 695 sekolah mendapat bantuan fasilitas sarana kesenian tradisional. Pada tahun 2014, 134 sekolah mendapat bantuan tersebut.

*KerjaNyata.ID adalah bentuk laporan pencapaian 2 tahun pemerintah kepada rakyat dan website KerjaNyata.ID dikelola resmi di bawah naungan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia. 

Baca: Laporan Kerja Nyata: Percepatan Pembangunan Manusia


Ranking 3 Besar dalam Kepuasan Publik dan Serapan Anggaran

Dilansir situs Kemdikbud, Jumat (9/10/2015), salah satu lembaga survei di Indonesia merilis hasil jajak pendapatnya tentang tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah, khususnya kinerja para menteri. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mendapat peringkat kedua sebagai menteri yang dianggap memiliki kinerja paling memuaskan dengan nilai 54,2% (tingkat kepuasan publik tertinggi diraih Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan 71,9%). Hasil itu sekaligus membuktikan bahwa kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai institusi yang dipimpinnya juga memiliki kinerja baik.

Baca: Kemdikbud: Kemendikbud Raih Peringkat Tiga Besar Serapan Anggaran Kementerian Kabinet Kerja


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga berhasil menduduki peringkat tiga terbesar di antara serapan anggaran kementerian Kabinet Kerja per bulan Juli 2015. Serapan anggaran Kemendikbud berhasil mencapai 41,25 persen dari total pagu anggaran tahun 2015 sebesar 46,8 triliun.

Baca: Kemdikbud: Tingkat Kepuasan Publik terhadap Kinerja Kemendikbud Tinggi


Sedangkan serapan anggaran 2015 untuk Kemendikbud pun termasuk yang tertinggi dari pagu anggaran Rp 53.023.724.229.000. telah berhasil terserap sebesar Rp 48.892.074.859.823 sehingga persentase daya serap Kemendikbud tahun 2015 adalah sebesar 92.21%.

Sedangkan bila ditambahkan dengan anggaran eks. Ditjen Dikti, yang total pagunya sebesar Rp60.614.791.530.517 realisasinya mencapai Rp56.386.925.071.678, sehingga persentase daya serap anggaran Kemendikbud tahun 2015 adalah sebesar 93.03%.

Baca: Kemdikbud: Lakip Kemdikbud 2015


Mendapat Opini WTP Tiga Kali Berturut-Turut

Pada tahun 2015, ketika menjabat Mendikbud, Anies memasang dan memenuhi target untuk mempertahankan Opini Laporan Keuangan Kemendikbud Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan akhirnya, dengan diawasi Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan, Kemendikbud berhasil mendapat status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, ini adalah ketiga kalinya Kemdikbud mendapat opini WTP. Sebelumnya Kemdikbud juga mendapat opini WTP di 2013 dan 2014.

Baca: Kemdikbud: Laporan Keuangan Kemdikbud WTP, Tiga Kali Berturut-turut