Program Anies-Sandi Diapresiasi Persatuan Wartawan Indonesia

Dalam pertemuan Anies-Sandi dengan PWI, Anies-Sandi memaparkan visi misinya untuk membangun Jakarta.

JAKARTA - Pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan - Sandiaga Uno bertemu dengan Forum Pemred dan jurnalis senior di kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Selasa (29/11). Dalam pertemuan yang berlangsung santai tersebut, Anies-Sandi memaparkan visi misinya untuk membangun Jakarta. Termasuk menerima sejumlah dukungan dari para pemimpin redaksi media nasional yang datang.

Pertemuan itu berlangsung gayeng. Meski demikian, sejumlah pemred senior itu tetap memberikan masukan kepada pasangan itu. Nurjaman Mochtar misalnya, Ketua Forum Pemred itu menyebut bahwa APDB DKI Jakarta sangat besar. Namun tidak banyak inovasi yang dilakukan. “Saya pernah menjadi juri kompetisi inovasi. Di daerah itu semuanya bagus-bagus. Tapi kenapa Jakarta masih belum,” ucapnya.

Dia memberi contoh bahwa sejumlah daerah Surabaya dan lainnya sudah sangat maju. Meski tidak memiliki anggaran sebesar DKI Jakarta. Namun dia meyakini bahwa pasangan Anies-Sandi memiliki padangan dan progam yang visioner. “Saya yakin Anies-Sandi bisa terpilih,” ujarnya disambut tepuk tangan para Pemred lainnya.

Anies sendiri menyebut ada sejumlah hal yang akan dilakukannya ketika terpilih. Secara umum ada dua hal yang menjadi keunggulannya. Yakni percaya dengan kata-kata dan komunikasi. Serta akan mengutamakan transparansi.

Pria 47 tahun itu pun mengakui kalau saat ini banyak masyarakat yang skeptis. Terutama saat dirinya berkampanye. Banyak yang menilai bahwa Anies hanya bermodal kata-kata. Baginya itu adalah tipikal orang Indonesia. “Itu merendahkan konsep. Padahal dari konsep itu bagaimana kerja itu bisa berjalan,” ujarnya.

Dia pun memberikan contoh. Saat masih menjabat sebagai Mendikbud, tidak ada informasi yang ditutupi. Bahkan saat dia mempersiapkan program dengan Komisi X DPR yang menangani pendidikan, dia menyebut semua terbuka bahkan tidak ada transasksi yang berada di belakang. 

“Silakan cek. Saya zero (nol) transaksi dengan Komisi X. kalau saya mau masukkan program, anggota DPR saya langsung ajak ke masalahnya dan langsung didiskusikan,” ungkapnya.

Keterbukaan itulah yang akan diunggukanya. Saat ini, ucap dia, sudah jarang gubernur yang bertemu langsung dengan masyarakat. Sementara yang ada hanya pejabat bertemu melalui media massa. “Ajak lah CEO dan pemilik perusahaan, duduk bersama. Pecahkan masalah,” ungkapnya.

Untuk itu, dia akan membuka semua kepada masyarakat. Dibuka per kelurahaan, per kecamatan, dan per proyek. Sehingga masyarakat tahu uang itu akan digunakan untuk apa. “Di Kemendikbud, itu sudah saya lakukan,” ujarnya.

Sementara Sandiaga Uno mengakui awalnya dirinya memang ingin untuk maju menjadi cagub. Namun setelah melihat kondisi di lapangan, salah satu masalah yang ada adalah pendidikan. Dia pun kemudian mengusulkan agar Anies menjadi cagub. “Paket ini adalah paket riil untuk menyelesaikan masalah,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Sandi, pasangan itu dibentuk untuk menyatukan semua. Tidak memihak pada sejumlah kelompok dan golongan. “Kami lahir untuk bersama. We are your leader bukan untuk sekelompok saja,” ungkapnya. (NUG)



Anies-Sandi Media Center

Penulis : Nugraha & Ridha
Foto : Adi Fikri