Terobosan Anies Baswedan

Anies Baswedan adalah orang yang penuh terobosan dan sudah menginisiasi berbagai gerakan. Sebelum menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies menjabat sebagai rektor di Universitas Paramadina (2007), hingga kini dia adalah orang termuda yang menduduki jabatan rektor di Indonesia. Selain itu, Anies mendirikan berbagai gerakan sosial, seperti Indonesia Mengajar (2010), Kelas Inspirasi (2012) dan Turun Tangan (2013). Gerakan-gerakan itu merupakan terobosan Anies yang sudah menyebar di seluruh pelosok negeri.

Begitupun saat ia menjabat sebagai Menteri. Dalam rangka mewujudkan Nawa Cita “Revolusi Mental” dan program-program unggulan Presiden, ia telah membuat terobosan-terobosan. Tiga dari 40 terobosan yang telah terlaksana, di antaranya adalah sebagai berikut. Pertama menghapus Masa Orientasi Siswa (MOS) dan menghentikan perpeloncoan yang sarat dengan senioritas dan kekerasan sehingga membuat sekolah lebih aman. Kedua, melibatkan keluarga sebagai pilar terpenting dalam pendidikan dengan merintis Direktorat Pendidikan Keluarga dan gerakan mengantar anak ke sekolah. Ketiga, fokus pada integritas pendidikan, dengan menjadikan Ujian Nasional (UN) bukan lagi sebagai standar kelulusan serta membuat index kejujuran antar sekolah.

Penyerapan anggaran Kemendikbud menduduki urutan nomor dua paling tinggi di antara kementerian lainnya, menandakan program-programnya berjalan dengan baik. Ketika diaudit, Kemendikbud mendapat status WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Begitu juga dengan angka kepuasan masyarakat terhadap kinerja Anies sebagai Mendikbud merupakan yang paling tinggi di antara kementerian lainnya.

Meskipun sukses dengan terobosannya dalam memimpin Kemendikbud, Anies dicukupkan oleh Presiden setelah 22 bulan masa jabatannya. Anies mendukung semua keputusan Presiden sebagai kepala negara. Baginya, kalau ia siap untuk ditugaskan sebagai menteri, harus siap juga ketika jabatan tersebut dicukupkan.

Kini Anies menjadi kandidat calon Gubernur DKI Jakarta, memenuhi undangan Partai Gerindra dan PKS. Baginya ajakan dari kedua partai ini adalah suatu panggilan kenegaraan. Maka dari itu Anies tidak sekalipun ragu untuk menjawab panggilan itu.

Terobosan dan gagasan cemerlang sudah sangat melekat dengan seorang Anies Baswedan. Tidak heran ketika dipasangkan dengan Sandiaga Uno dalam pemilihan gubernur, Anies menawarkan program-program kerja yang penuh terobosan.

Ada tiga fokus terobosan utama Anies dan Sandi. Pertama, di sektor pendidikan, Anies tidak hanya memastikan semua anak di Jakarta dapat bersekolah hingga jenjang kuliah dengan KJP Plus, tapi juga memperhatikan hal lain seperti mendirikan sekolah untuk pengemudi angkutan umum agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat. Kedua, dalam sektor kewirausahaan, Sandi yang memiliki kemampuan dalam ekonomi dan manajemen yang kuat, mencanangkan gerakan lahirnya 200.000 pengusaha baru dengan program OK OCE (One Kecamatan, One Centre for Entrepreneur). Ketiga, memberikan jaminan biaya hidup murah dengan mengoptimalkan rantai distribusi pangan.

Keinginan Anies-Sandi untuk Jakarta bisa dirangkum dalam kalimat Maju Kotanya, Bahagia Warganya. Ketika memimpin Jakarta, Anies pasti melakukan terobosan dan gerakan bersama warga demi menyelesaikan permasalahan dan menjanjikan Jakarta yang warganya lebih sejahtera.

Baca juga: